Ketika semesta alam adalah rahmat,
maka Nur Muhammad adalah antara
hakikat kejadian ini.
Ketika ketauladanan adalah rahmat,
maka kerasulan Muhammad adalah pembawa berita ini.
Ketika kesempurnaan adalah rahmat,
maka kemanusiaan Muhammad adalah figur diri ini.
Karena Muhammad yang zohir
karena Muhammad yang bathin,
menyatu jua dalam Nur Muhammad,
menjadi Muhammad, menjadi diri ini.
Aku adalah rahmatMU
Engkau adalah rahmatku,
sebab rahmatMu mendahului kemurkaanMu,
Maka rahmat ini menjadi rahmatMu
maka rahmat ini menjadi rahmatku.
Dalam semesta dunia
dalam semesta akhirat
diri selalu menjadi rahmat
karena setiap diri adalah Muhammad
karena Muhammad adalah sifat diri.
Muhammad adalah siddik
Muhammad adalah amanah
Muhammad adalah tabligh
Muhammad adalah fathonah
maka Muhammad menjadi rahmat
maka Muhammad menjadi diri
karena Muhammad adalah rahmat
karena diri adalah rahmat.
rahmat bagi Alam besar
rahmat bagi Alam kecil,
maka Rabb bergelar Rabbul Alamin
maka Muhammad bergelar Rahmatan lil Alamin.
maka Nur Muhammad adalah antara
hakikat kejadian ini.
Ketika ketauladanan adalah rahmat,
maka kerasulan Muhammad adalah pembawa berita ini.
Ketika kesempurnaan adalah rahmat,
maka kemanusiaan Muhammad adalah figur diri ini.
Karena Muhammad yang zohir
karena Muhammad yang bathin,
menyatu jua dalam Nur Muhammad,
menjadi Muhammad, menjadi diri ini.
Aku adalah rahmatMU
Engkau adalah rahmatku,
sebab rahmatMu mendahului kemurkaanMu,
Maka rahmat ini menjadi rahmatMu
maka rahmat ini menjadi rahmatku.
Dalam semesta dunia
dalam semesta akhirat
diri selalu menjadi rahmat
karena setiap diri adalah Muhammad
karena Muhammad adalah sifat diri.
Muhammad adalah siddik
Muhammad adalah amanah
Muhammad adalah tabligh
Muhammad adalah fathonah
maka Muhammad menjadi rahmat
maka Muhammad menjadi diri
karena Muhammad adalah rahmat
karena diri adalah rahmat.
rahmat bagi Alam besar
rahmat bagi Alam kecil,
maka Rabb bergelar Rabbul Alamin
maka Muhammad bergelar Rahmatan lil Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar