Seperti air dan gelas,
melihat gelas, melihat airnya,
karena bentuk air sebagaimana bentuk gelasnya,
karena rupa air sebagaimana rupa gelasnya.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang ada,
akulah yang tiada,
Seperti buah, antara kulit dan isinya
menemukan isi dalam kulit,
mengupas kulit menemukan isi.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang bersyariat,
akulah yang berhakikat.
Seperti air dan samudera,
karena samudera adalah wadah air yang menyatu,
dimana air pada akhirnya bermuara,
dimana air pada akhirnya menjadi samudera.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang banyak,
akulah yang satu.
Seperti dingin dan embun,
akulah dingin,
akulah embun,
karena dingin adalah embun
karena embun adalah dingin,
maka aku adalah embun yang dingin.
Jika engkau telah mengenali hakikat ini,
janganlah engkau mencari kembali,
karena inilah sejatinya dirimu.
melihat gelas, melihat airnya,
karena bentuk air sebagaimana bentuk gelasnya,
karena rupa air sebagaimana rupa gelasnya.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang ada,
akulah yang tiada,
Seperti buah, antara kulit dan isinya
menemukan isi dalam kulit,
mengupas kulit menemukan isi.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang bersyariat,
akulah yang berhakikat.
Seperti air dan samudera,
karena samudera adalah wadah air yang menyatu,
dimana air pada akhirnya bermuara,
dimana air pada akhirnya menjadi samudera.
Yang demikian adalah perumpamaan
akulah yang banyak,
akulah yang satu.
Seperti dingin dan embun,
akulah dingin,
akulah embun,
karena dingin adalah embun
karena embun adalah dingin,
maka aku adalah embun yang dingin.
Jika engkau telah mengenali hakikat ini,
janganlah engkau mencari kembali,
karena inilah sejatinya dirimu.