Dalam penyatuan ini
perbedaan menjadi satu,
yang tiada menjadi ada
yang fana menjadi baqa
yang memandang menjadi yang dipandang
yang mengingat menjadi yang diingat
yang kenal menjadi yang dikenal
karena tunggal adanya,
maka pengakuan menjadi tiada.
Dalam penyatuan ini
keberadaan menjadi tiada,
yang wujud adalah wahdatul wujud
yang dipandang adalah wahdatus syuhud
maka berhentilah menggigau
dalam keinginan tak menentu,
nyatakan dirimu adalah dirimu
setelah sirna segala yang tiada,
yang tiada memang tiada
yang ada memang ada.
Perjalanan yang engkau pandang jauh
hanyalah ibarat semata,
seperti biji dan pertumbuhannya
menjadi sebatang pohon,
engkau sebenarnya tak pernah kemana-mana,
karena yang asal dan yang menjadi
saling menyatu, tak pernah berpisah.
Dalam penyatuan ini
kesadaran menjadi yang satu,
yang ada cuma diam
yang ada cuma bisu
yang ada tanpa suara
yang ada tanpa aksara,
keheningan adalah ketakberdayaanmu
kebeningan adalah keikhlasanmu.
perbedaan menjadi satu,
yang tiada menjadi ada
yang fana menjadi baqa
yang memandang menjadi yang dipandang
yang mengingat menjadi yang diingat
yang kenal menjadi yang dikenal
karena tunggal adanya,
maka pengakuan menjadi tiada.
Dalam penyatuan ini
keberadaan menjadi tiada,
yang wujud adalah wahdatul wujud
yang dipandang adalah wahdatus syuhud
maka berhentilah menggigau
dalam keinginan tak menentu,
nyatakan dirimu adalah dirimu
setelah sirna segala yang tiada,
yang tiada memang tiada
yang ada memang ada.
Perjalanan yang engkau pandang jauh
hanyalah ibarat semata,
seperti biji dan pertumbuhannya
menjadi sebatang pohon,
engkau sebenarnya tak pernah kemana-mana,
karena yang asal dan yang menjadi
saling menyatu, tak pernah berpisah.
Dalam penyatuan ini
kesadaran menjadi yang satu,
yang ada cuma diam
yang ada cuma bisu
yang ada tanpa suara
yang ada tanpa aksara,
keheningan adalah ketakberdayaanmu
kebeningan adalah keikhlasanmu.