Aku, kataMu,
tak pernah berpisah
meskipun dalam gerak dan diam,
karena Aku yang sebenarnya ada.
jangan pernah ada pengakuan
di antara aku dan Engkau,
jika kau katakan, sebenarnya telah mendua adanya.
Biarlah yang ada hanya diam,
seperti dalam cermin yang ada hanya berpandangan,
tanpa suara dan tanpa huruf.
Demikianlah, yang ada hanya senyuman
dalam pandangan ini.