Segalanya adalah Dia,
maka aku adalah Dia,
sebagaimana awal mula adanya
akulah Muhammad yang hakikat
akulah Muhammad yang sifat,
maka aku menjadi ada
maka semuanya menjadi semesta,
Dia adalah Rabbul Alamiin
Muhammad adalah Rahmatal Alamiin,
demikian aku dan Dia
sebagaimana zat dan sifat
pada hakikatnya
pada esanya.
Ketika menjadi hampa
ketika menjadi kosong,
yang ada menjadi tiada
yang tiada menjadi tidak ada
yang tidak ada menjadi ada,
maka segalanya pun tiada
akupun tiada
Diapun tiada,
yang ada hanyalah yang ada.
Ketika menjadi ada
ketika semuanya ada,
maka aku menjadi khalifah
maka aku menjadi ulil amri
maka aku menjadi umat Muhammad,
jadilah aku penyaksi kebenaran ini
jadilah aku pengkhabar ketauhidan ini.
maka aku adalah Dia,
sebagaimana awal mula adanya
akulah Muhammad yang hakikat
akulah Muhammad yang sifat,
maka aku menjadi ada
maka semuanya menjadi semesta,
Dia adalah Rabbul Alamiin
Muhammad adalah Rahmatal Alamiin,
demikian aku dan Dia
sebagaimana zat dan sifat
pada hakikatnya
pada esanya.
Ketika menjadi hampa
ketika menjadi kosong,
yang ada menjadi tiada
yang tiada menjadi tidak ada
yang tidak ada menjadi ada,
maka segalanya pun tiada
akupun tiada
Diapun tiada,
yang ada hanyalah yang ada.
Ketika menjadi ada
ketika semuanya ada,
maka aku menjadi khalifah
maka aku menjadi ulil amri
maka aku menjadi umat Muhammad,
jadilah aku penyaksi kebenaran ini
jadilah aku pengkhabar ketauhidan ini.