javascript:void(0)
Yang ada hanya hening,
saat diam ini menjadi,
karena diri telah kembali
merasakan tiada yang mati.
Meskipun ada yang tiada ini,
karena yang tiada itulah yang ada.
Apalah arti ada dan tiada,
saat hening pun kembali
menjadi ada,
Karena penyaksian adalah hening itu sendiri.
Dalam diam, yang diam menjadi tiada
dalam hening, yang hening pun tiada.
Yang ada adalah Yang ada,
maka berhentilah berfikir tentang Yang ada,
karena Yang diam dalam diam tiada,
karena Yang hening dalam hening pun tiada.
saat diam ini menjadi,
karena diri telah kembali
merasakan tiada yang mati.
Meskipun ada yang tiada ini,
karena yang tiada itulah yang ada.
Apalah arti ada dan tiada,
saat hening pun kembali
menjadi ada,
Karena penyaksian adalah hening itu sendiri.
Dalam diam, yang diam menjadi tiada
dalam hening, yang hening pun tiada.
Yang ada adalah Yang ada,
maka berhentilah berfikir tentang Yang ada,
karena Yang diam dalam diam tiada,
karena Yang hening dalam hening pun tiada.