Senin, 11 Maret 2013

ADAM MAKRIFAT

Akulah Adam,
jasad yang tenggelam
dalam misteri rahasiaNya,
maka akulah shurah al-rahman :
Aku rahasia Dia
Dia rahasia Aku,
jadilah tubuh
jadilah qolbu
jadilah ruh
jadilah sirr,
yang sunyi, yang ramai
dalam gerak dan diam.
Akulah Adam,
yang cerdas mengetahui Asma
yang mahir mengelola Af"al
yang pandai memahami Sifat 
yang bijak mengenal ZatNya,
maka akulah "Ahsani Taqwim":
Adam yang sempurna
dalam rahasiaNya.
Akulah Adam,
yang tunggal
yang manunggal
dengan Hawa,
dalam perjalanan ini.
dalam kesatuan ini,
Adam dan Hawa,
Aku dan Dia,
asal tunggal
kembali tunggal,
dalam fitrah
dalam makrifah.

k

Jumat, 01 Maret 2013

SYAIR ANGIN

Kadang ada
kadang tiada
itulah angin,
seperti nafas pada diri.
Dialah Angin,
Dirilah angin,
seperti menyatu,
tapi sebenarnya satu,
karena ada dan tiada,
dialah angin
karena ada dan tiada,
dirilah angin.
Dia adalah satu
diri adalah satu,
maka ada dan tiada
adalah satu,
maka dia dan diri
adalah satu,
karena ada dan tiada hanyalah satu,
karena dia dan diri hanyalah satu.
Ada angin
tiada angin,
dialah angin
dialah diri,
yang satu
tanpa menyatu,
yang tunggal
tanpa manunggal.
Itulah Angin,
yang ada dan yang tiada.





Sabtu, 09 Februari 2013

MATIKAN DIRIMU SEBELUM MATI

Manunggal itu,
sejatinya dirimu,
maka matilah yang sebenarnya
dirimu,
maka hiduplah yang sebenarnya
yang Hidup,
karena yang hidup adalah yang hidup,
karena yang mati adalah yang mati,
matilah dirimu yang mati
hiduplah dirimu yang hidup.
Tunggal itu,
sejatinya yang ada,
maka yang tunggal sebenarnya yang ada,
maka yang ada sebenarnya yang tunggal,
karena yang ada adalah yang tunggal,
karena yang tunggal adalah yang ada,
tunggallah yang ada,
adalah yang tunggal.
Yang hidup, yang Tunggal
Yang Tunggal, yang Ada,
maka semuanya yang Ada,
maka semuanya yang Hidup,
dalam ketunggalan,
dalam keadaan.
Dirimu yang hidup
dirimu yang mati,
karena dimatikan dirimu yang mati
karena dihidupkan dirimu yang hidup,
itulah mati sebelum mati,
itulah hidup sebelum hidup.





Jumat, 01 Februari 2013

SYAIR TANAH

Tanah,
adalah anasir yang satu
yang menjadi tubuh
menjadi diri yang berdiri,
menjadi diri yang terdiri,
maka nyatalah diri,
maka nyatalah rupa sendiri.
Demikian tanah menjadi satu
dalam anasir yang satu,
yang tumbuh
yang berkembang
yang tegak,
menjadi tubuh yang berdiri
menjadi rupa yang sendiri.
Dialah daging
dialah kulit
dialah tulang,
menjadi struktur yang berdiri
menjadi diri yang sendiri,
maka jadilah Adam shurah-Ku sendiri
maka jadilah Adam Abul-Basyar tubuh ini.
Demikian tanah kembali ke tanah,
demikian anasir kembali ke anasir,
karena tanah adalah anasir
karena anasir adalah tanah,
maka jadilah tanah menjadi anasir,
maka jadilah anasir menjadi tanah,
itulah makna kembali
itulah makna sejati.
Demikian tanah yang satu,
menjadi anasir yang satu,
dalam tubuh yang satu
dalam rupa yang satu,
maka satulah ia,
maka tunggallah ia,
menjadi yang satu
menjadi yang tunggal.








Senin, 21 Januari 2013

AKBARLAH DIA

Akbar-lah Dia
dalam keakbaranNya,
maka Dia segalaNya,
karena Dia segalaNya.
Akbar-lah Dia,
yang mengakbarkanNya,
maka semua adalah keakbaranNya,
karena Dialah yang Akbar.
Allah Akbar, adalah persaksian Lisanmu,
Allah Akbar, adalah persaksian hatimu,
Allah Akbar, adalah persaksian Ruhmu,
Allah Akbar, adalah persaksian Sirmu,
maka Tahrimlah kamu,
maka Mikrajlah kamu,
maka Munajatlah kamu,
maka Tubadillah kamu,
dalam gerak dan diam Sholatmu,
dalam lisan,qolbi dan af"al Sholatmu,
dalam syarat dan rukun Sholatmu,
jadilah Sholat tubuhmu,
jadilah Sholat hatimu,
jadilah Sholat Ruhmu,
jadilah Sholat Rahsamu,
maka menjadi Syariat Sholatmu,
maka menjadi Hakikat Sholatmu,
maka menjadi Daim Sholatmu.
Akbar-lah Dia
dalam keakbaranNya,
maka Dia segalaNya,
karena Dia segalaNya.










Jumat, 18 Januari 2013

TUNGGAL ESA

Kebenaran ini pun,
nyata dalam Kalam
kebenaran ini pun,
nyata dalam kesaksian,
maka Dialah yang berkalam,
maka Dialah yang bersaksi,
sampai di sini tak ada lagi dikhotomi,
sampai di sini tak ada lagi pengakuan.
Maha benarlah kebenaran ini,
Maha nyatalah kenyataan ini,
di sini, tak ada lagi batas akhir,
di sini, tak ada lagi batas awal,
karena yang akhir adalah yang awal,
karena yang awal adalah yang akhir.
Maka diam adalah Gerak,
maka Gerak adalah Diam,
Maha sempurna Dia yang ada,
Maha sempurna Dia yang nyata,
di sini, tak ada lagi sunyi,
di sini, tak ada lagi ramai,
karena yang sunyi adalah yang ramai,
karena yang ramai adalah yang sunyi.
Maka yang Gaib adalah yang Zohir,
maka yang Zohir adalah yang Gaib,
Maha Esa Dia yang tunggal,
Maha Tunggal Dia yang Esa.



Sabtu, 15 Desember 2012

ESA TAK BERBILANG

Masihkah ada hakikat,
jika ia adalah pemahaman akhir
yang mesti engkau akhiri,
ibarat pohon yang berawal dari biji,
lalu berakhir pada biji.
Masihkah ada hakikat,
jika ia adalah substansi,
yang telah engkau jumpai,
maka hakikat adalah isi
maka isi adalah hakikat,
semuanya tiada
semuanya hampa,
karena hakikat dan isi tiada,
karena hakikat dan isi hanya nama.
Berakhirlah ia,
kembalilah ia,
hanyalah ungkapan tiada
hanyalah kebenaran yang ada,
sampai disini katapun tiada
sampai disini katapun hanya kias belaka.
Seperti Kholiq dan Makhluq, 
menjadi tiada dikhotomi dalam hakikat,
adalah tiada,
ketika yang Ada adalah segalaNya,
adalah tiada,
ketika yang Ada adalah esaNya.
Lalu apa yang engkau capai,
lalu apa yang engkau kenal,
jika semuanya telah berlalu,
jika semuanya telah menjadi masalalu,
manunggalpun tiada
menyatupun tiada,
karena semuanya tunggal
karena semuanya esa.