nikmat di rasa
nikmat di nyawa
nikmat di rahsa,
kesadaran dalam kenikmatan adalah kebersyukuran
pengingakaran dalam kenikmatan adalah kekufuran,
ketika engkau berhenti dalam tingkatan kenikmatan,
engkau masih menyisakan kebersyukuran,
ketika engkau berhenti dalam tingkatan kebersyukuran,
engkau masih menyisakan kekufuran,
maka jadilah nikmat, yang tak menyisakan kebersyukuran
maka jadilah nikmat, yang tak menyisakan kekufuran.
Menjadi nikmat dalam nikmat
dalam nikmat menjadi nikmat,
adalah syukur dirimu yang sebenarnya dirimu.
maka nikmat di raga
maka nikmat di rasa
maka nikmat di nyawa
maka nikmat di rahsa,
menjadi nikmat dirimu, yang menjadi nikmat
menjadi nikmat yang satu dalam dirimu yang satu,
demikian nikmat yang menjadi dirimu
demikian dirimu yang menjadi nikmat.
Menjadi nikmat
adalah kebersyukuran tanpa tingkatan,
menjadi nikmat
adalah kebersyukuran tanpa kekufuran,
maka tiada nikmat di raga
maka tiada nikmat di rasa
maka tiada nikmat di nyawa
maka tiada nikmat di rahsa,
karena nikmat adalah nikmat
karena nikmat sudah menjadi nikmat,
demikian syukurmu pada dirimu
demikian syukurmu tanpa kekufuran dirimu,
hanya satu syukur
hanya syukur yang satu.