Sabtu, 09 Februari 2013

MATIKAN DIRIMU SEBELUM MATI

Manunggal itu,
sejatinya dirimu,
maka matilah yang sebenarnya
dirimu,
maka hiduplah yang sebenarnya
yang Hidup,
karena yang hidup adalah yang hidup,
karena yang mati adalah yang mati,
matilah dirimu yang mati
hiduplah dirimu yang hidup.
Tunggal itu,
sejatinya yang ada,
maka yang tunggal sebenarnya yang ada,
maka yang ada sebenarnya yang tunggal,
karena yang ada adalah yang tunggal,
karena yang tunggal adalah yang ada,
tunggallah yang ada,
adalah yang tunggal.
Yang hidup, yang Tunggal
Yang Tunggal, yang Ada,
maka semuanya yang Ada,
maka semuanya yang Hidup,
dalam ketunggalan,
dalam keadaan.
Dirimu yang hidup
dirimu yang mati,
karena dimatikan dirimu yang mati
karena dihidupkan dirimu yang hidup,
itulah mati sebelum mati,
itulah hidup sebelum hidup.





Jumat, 01 Februari 2013

SYAIR TANAH

Tanah,
adalah anasir yang satu
yang menjadi tubuh
menjadi diri yang berdiri,
menjadi diri yang terdiri,
maka nyatalah diri,
maka nyatalah rupa sendiri.
Demikian tanah menjadi satu
dalam anasir yang satu,
yang tumbuh
yang berkembang
yang tegak,
menjadi tubuh yang berdiri
menjadi rupa yang sendiri.
Dialah daging
dialah kulit
dialah tulang,
menjadi struktur yang berdiri
menjadi diri yang sendiri,
maka jadilah Adam shurah-Ku sendiri
maka jadilah Adam Abul-Basyar tubuh ini.
Demikian tanah kembali ke tanah,
demikian anasir kembali ke anasir,
karena tanah adalah anasir
karena anasir adalah tanah,
maka jadilah tanah menjadi anasir,
maka jadilah anasir menjadi tanah,
itulah makna kembali
itulah makna sejati.
Demikian tanah yang satu,
menjadi anasir yang satu,
dalam tubuh yang satu
dalam rupa yang satu,
maka satulah ia,
maka tunggallah ia,
menjadi yang satu
menjadi yang tunggal.