Selasa, 29 November 2011

SYARIAT YANG BERHAKIKAT

Setiap yang dipermukaan adalah formalnya,
setiap yang dinyatakan adalah bentuknya,
setiap yang ditampakkan adalah kulitnya,
demikianlah syariat, aturan yang mengikat
demikianlah syariat, jalan yang diperbuat
demikianlah syariat, bentuk yang kuat.
Setiap yang disembunyikan adalah bathinya,
setiap yang dibathinkan adalah maknanya,
setiap yang dimaknakan adalah isinya,
setiap yang isi adalah rahasianya,
demikanlah hakikat, bathin syariat
demikianlah hakikat, makna syariat
demikianlah hakikat, isi syariat
demikanlah hakikat, rahasia syariat.
Antara syariat dan hakikat, seumpama kulit dan isinya,
antara syariat dan hakikat, seumpama gelas dan airnya,
keduanya satu, satu keduanya,
pandanglah yang satu dalam keduanya,
pandanglah keduanya dalam yang satu,
maka nyatalah Hak,
maka nyatalah kebenaran,
dalam yang satu.
Dalam perjalanan ini,
engkau yang terbebas mendua
dari perjalanan kemunafikan,
engkau yang terbebas berpihak
dari perjalanan kekufuran,
maka jalanilah syariatmu
maka hakikat besertamu.
Perjalanan yang menyatu, perjalanan yang satu,
pandanglah yang satu, dalam yang satu,
maka berhentilah mencari,
karena perjalanan tiba disini,
maka berhentilah mengaku,
karena perjalanan hilang aku.